Rabu, 16 Juni 2021

10 MENIT BELAJAR MONEY MANAGEMENT UNTUK INVESTASI SAHAM

 

MONEY MANAGEMENT (SAHAM)

 

Pengertian.

Money management adalah proses dalam mengidentifikasi resiko dan membatasi resiko saat melakukan trading maupun investasi. Namun money management sering kali dipakai dalam trading saham maupun forex. Kita harus menyadari berapa banyak modal yang berani kita resikokan dalam melakukan trading dengan menetapkan Stop Loss dan kapan kita mengamankan profit yang sudah didapat.

Alasan perlunya menggunakan Money Management.

Dalam melakukan trading maupun investasi kita tidak dapat mengontrol pasar. Kita tidak dapat menggerakkan pasar saham tersebut baik naik maupun turun sesuai dengan keinginan kita. Kemudian muncul pertanyaan : Apa yang kita control ? Yang bisa anda control adalah diri kita sendiri dengan cara money management.

Sistem ini membuat diri kita tidak berlebihan dalam melakukan transaksi atau masuk pasar. Selain itu sistem ini membuat kita tidak terlalu sedikit saat memiliki peluang yang bagus. Jangan sampai kita mengabaikan sistem ini karena money management yang tidak baik akan

Komponen Money Management.

1.       Total Modal.

Kita harus mengetahui berapa besar modal yang berani kita tradingkan atau investasikan. Semakin modal kita besar maka peluang kita semakin luas dalam mentransaksikan suatu trading dan investasi pada suatu perusahaan.

2.       Saham Perusahaan

Selain kita memahami modal, kita juga perlu mengetahui saham perusahaan yang dapat kita beli. Kenapa kita perlu menentukan harga saham ? Karena kita perlu menyesuaikan kemampuan modal kita dengan harga saham perusahaan. Ada 2 hal yang harus anda perhatikan sebelum melakukan transaksi untuk trading saham dan investasi saham.

a.       Berapa perusahaan yang ingin anda miliki untuk menginvestasikan modal anda ?

b.      Berapa kemampuan harga saham yang bisa anda beli ?

Hal ini nanti saya akan berikan contohnya secara jelas.

3.       Average Down atau Up

Anda perlu memikirkan resiko yang bisa anda terima. Itu pasti, anda tidak dapat terhindar dari yang namanya resiko. Dalam dunia investasi dan trading resiko selalu ada, namun anda dapat meminimalkan resiko yang ada. Average Down atau Up harus dilakukan dengan tepat. Saya seorang analis teknikal tentunya saya harus mencari momentum atau waktu yang tepat untuk masuk ke dalam pasar kembali. Begitu juga anda yang ingin menjadi analis, anda harus dapat menganalisis momentum yang akan terjadi. Memang terkadang analisis kita tidak selalu tepat, namun tidak ada salahnya anda mencoba dan belajar letak kesalahan analisa anda sehingga tidak terulang kembali.

Cara menerapkan dan contoh money management yang saya terapkan:

1.       Tentukan modal yang ingin anda investasikan atau tradingkan

Saya bekerja dan menghasilkan 40juta/bulan. Namun saya hanya ingin investasi atau trading sebesar 10juta/bulan. 10juta/bulan merupakan modal saya dalam investasi/trading. Dari 10juta tersebut, saya ingin investasi/trading di saham sebesar 60% dari modal yaitu 6 juta. Sedangkan 40% ingin saya kembangkan di reksadana.

2.       Fokus ke saham bukan reksadana. (Tentukan berapa perusahaan yang ingin anda investasi atau trading).

Saya ingin investasi atau trading di 3 saham perusahaan. (Note : anda bisa memilih investasi atau trading lebih dari 3 perusahaan atau kurang dari 3 perusahaan. Namun harus diketahui bahwa semakin banyak perusahaan yang dibeli maka semakin kecil peluang anda dalam memilih harga saham yang tinggi. Penjelasannya pada nomor 3).

3.       Tentukan kemampuan modal anda sebelum membeli saham perusahaan

Saya investasi atau trading di 3 perusahaan, berarti tiap 1 perusahaan saya harus investasi atau trading sebesar 2 juta. (Perhitungannya : 3 perusahaan x 2 juta = 6 juta).

4.       Tentukan kemampuan investasi/trading anda sebelum membeli saham perusahaan

Dari 2 juta per saham perusahaan, saya ingin menginvestasikan secara bertahap sebanyak 4 kali untuk menjaga harga yang bergerak tidak sesuai dengan analisa. Perhitungannya : 2 juta dibagi dengan 4 kali hasilnya 500ribu. (Note: ketentuan 4 kali itu terserah anda, bisa lebih dari 4 kali atau kurang dari 4 kali. Namun semakin banyak anda menginvestasikan secara bertahap, maka semakin rendah resiko kerugian dan semakin sedikit dalam memilih perusahaan. Semakin sedikit anda menginvestasikan secara bertahap, maka semakin tinggi resiko kerugian dan lebih banyak dalam memilih saham perusahaan).

5.       Tentukan saham perusahaan.

Dengan kemampuan investasi atau trading sebesar 500rb, jadi saya harus mencari saham perusahaan dibawah 500ribu. Saya ingin membeli saham : JSMR (4350), PTBA (2190) dan GIAA (394).

 

 

 

6.       Tentukan harga saham per 1 lot.

Perlu diingat bahwa 1 lot = 100 lembar saham, jadi harganya/lot :

a.       JSMR : 4350 x 100 lembar saham = Rp 435.000 per lot

b.      PTBA : 2190 x 100 lembar saham = Rp 219.000 per lot

c.       GIAA : 394 x 100 lembar saham = Rp 39.400 per lot

 

7.       Tentukan lot atau lembar saham yang dapat kita miliki.

Jadi dari sini saya dapat tentukan berapa lot atau lembar saham sih yang saya miliki jika membeli saham tersebut. Ketentuannya tidak boleh melebihi kemampuan investasi atau trading saya yaitu 500rb, kurang boleh :

a.       JSMR : Rp 435.000 x 1 lot = Rp 435.000, berarti kita memiliki 1 lot atau 100 lembar saham

b.      PTBA : Rp 219.000 x 2 lot = Rp 438.000, berarti kita memiliki 2 lot atau 200 lembar saham

c.       GIAA : Rp 39.400 x 12 lot = Rp 472.800, berarti kita memiliki 12 lot atau 1.200 lembar saham

8.       Average Up dan Average Down

Tahap pertama sudah dilakukan pembelian. Jadi, dengan modal 2 juta per perusahaan. Setelah membeli ketiga perusahaan tadi, saya masih memiliki modal investasi akumulasikan 1.5juta per perusahaan.

Kapan saya akan menggunakan dana tahap kedua ? Ya, ketika harga turun / harga naik saya akan memakai dana tahap kedua. Ketika tahap kedua sudah dilakukan, ya gunakan tahap ketiga, begitu seterusnya.

Namun sebelum masuk pasar, anda harus tahu kapan harus masuk pasar kembali.

Jika harga turun sehari anda pakai dana tahap kedua, harga turun lagi anda pakai dana tahap ketiga. Ya sia-sia anda menerapkan money management dari awal sampai akhir ini.

Untuk itu perlunya nanti belajar analisa, tanpa analisa anda tidak akan tahu kapan harus masuk pasar dan kapan harus keluar pasar.

 

Tetap Tenang dan Sabar, Gunakan Money Management yang baik.

Sukses Selalu. God Bless You